Baca Juga: Kesehatan Kian Menjadi Perhatian, 40 Persen Masyarakat Indonesia Konsumsi Suplemen
Sehingga, dibutuhkan tenaga orang yang cukup besar dan hasil packaging-na pun tidak maksimal (masih berantakan). Akibatnya, saat dilakukan pengangkutan mengalami kendala, karena banyak sampah plastik yang tercecer.
Alhasil, dilakukan kerja sama lainnya, yakni memanfaatkan sampah plastik menjadi briket/ arang. Dengan pengolahan dicampur dengan bahan sintesis dan bahan natural.
Lalu, kerja sama membuat mesin penyegel/ penutup minuman gelas plastik semi otomatis. Tutup gelasnya diberi logo Desa Madiredo, sebagai sarana promosi desa. Air minuman gelas plastik nanti bisa berupa air minum biasa (air putih), maupun air minum olahan apel dari Desa Madiredo.
Baca Juga: Serahkan BSU, Menaker Sampaikan Bantuan Secara Simbolik Kepada 3.648 Pekerja
“MoA yang telah dilaksanakan ini merupakan bukti nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi. Khususnya, dalam bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (Abdimas). Penelitian karena sekaligus sebagai bahan tugas akhir/skripsi para mahasiswa, dan Abdimas karena bukti nyata dalam membantu masyarakat," tutur Dr. Prantasi Harmi Tjahjanti SSi MT. ***
Artikel Terkait
Proyek Pengolahan Sampah Di Jakarta Gagal Lagi, Jakpro Didesak Denda Fortum
Inovasi Prodi Teknik Mesin Umsida, Menciptakan Peralatan Handsanitizer Dan Handdryer Bersuara Islami.
Sampah Plastik Sekali Pakai, Opini Greenwashing Lobi Industri
Menparekraf Sandiaga: Bali Harus Jadi Center of Excellent Pengelolaan Desa Wisata