SUARAKARYA.ID: Pembangunan di berbagai bidang diharapkan berlandaskan pada keunggulan kompetitif, di berbagai wilayah yang didukung sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing.
Untuk itulah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 ditujukan, guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan.
Karenanya, dalam rangka mewujudkan generasi Indonesia Emas 2045, pemerintah fokus dalam Pembangunan SDM, peran perguruan tinggi dalam penguatan SDM melalui Nation and Character Building.
Demikian Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, saat di acara Kick Off Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Universitas Al-Azhar Indonesia, di Kampung Ghasong, Kelurahan Menteng Atas, Jakarta Selatan, Kamis (4/8/2022).
Dia berharap dengan diadakannya Kick Off itu dapat memperkuat pembangunan karakter pada masyarakat. Yang dilakukan dengan menginternalisasi nilai-nilai revolusi mental dalam kehidupan sehari-hari.
"Saya berharap, Gerakan Nasional Revolusi Mental bisa memperkuat pembangunan karakter masyarakat. Khususnya, yang ada di Kampung Ghasong ini dengan menjunjung tinggi nilai etis kerja, gotong royong, serta integritas dalam kehidupan sehari-hari," jelasnya.
Tak lupa Menko PMK, juga menyambangi beberapa rumah warga yang ada di Kampung Ghasong. Untuk melihat kondisi rumahnya secara langsung.
Dikatakannya, masih diperlukan perbaikan terhadap beberapa fasilitas yang ada di Kampung Ghasong. Seperti sanitasi air bersih, ketersediaan air minum, serta ketersediaan MCK yang memadai.
"Pada daerah ini, masih perlu dilakukan perbaikan-perbaikan pada fasum, berupa air bersih, air minum. Terutama, pembuatan sebagai MCK sanitasi yang aman. Sehingga, anak-anak di sini bisa hidup dengan sehat," tuturnya.
Selain itu, Menko PMK juga berpesan, pemenuhan hak-hak dasar wajib dilakukan oleh pemerintah kepada warganya. Sehingga, dapat menciptakan masyarakat yang sehat dan berkualitas.
"Karena ini, bagaimanapun mereka adalah warga negara Indonesia. Maka, harus dipenuhi hak-hak dasarnya sebagai warga negara. Seperti, pembuatan fasum tadi, lalu pelayanan kepemilikan NIK," ujarnya.
Maupun, lanjutnya, yang belum mendapatkan KIP bagi anak-anak, wajib terpenuhi seluruhnya. Sehingga, nantinya dapat menghasilkan SDM yang unggul.
Pada acara itu turut hadir Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Dewan DKI Jakarta Uus Kuswanto, Walikota Wilayah Administrasi Jakarta Selatan Munjirin, Plt. Camat Setiabudi Tomy Fudihartono, Lurah Menteng Atas Wawan Hermawan, Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia Asep Saefudin beserta jajarannya.***
Artikel Terkait
Ribut Tuduhan Harta Juragan 99, Pakar Hukum Universitas Al-Azhar: Hati-Hati Pelanggaran UU ITE
Aksi Nyata GNRM, Gotong Royong Tanam Mangrove Dan Pohon Sukun Di Pulau Tidung Kecil
Kemiskinan Ekstrem, Menko PMK Siap Gandeng KSAL untuk Tangani Pesisir di Medan