SUARAKARYA.ID: Perguruan tinggi memiliki peran penting untuk penguatan sumberdaya manusia (SDM).pada kerangka nation and character building, dalam mewujudkan generasi Indonesia Emas 2045.
Sebanyak 35 Perguruan Tinggi seluruh Indonesia dinyatakan lolos seleksi sebagai penerima Dana Swakelola Program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) 2022 yang dianggarkan Kemenko PMK.
Anggaran program GNRM untuk Perguruan tinggi ini merupakan kolaborasi Kemenko PMK dengan Forum Rektor Indonesia (FRI).
Sebelumnya, seleksi dilakukan oleh Tim seleksi FRI selama tiga hari dengan melakukan reviu proposal.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat memberikan sambutan sekaligus arahan pada Penandatanganan Kontrak dan Bimtek Swakelola GNRM, di The Grove Suite Kuningan Jakarta, Kamis (21/7) mengajak perguruan tinggi lakukan aksi nyata revolusi mental.
“Kegiatan yang diselenggarakan FRI ini diharapkan mampu memperkuat peran dan fungsi perguruan tinggi. Dalam rangka menciptakan SDM unggul, berakhlak mulia, berkualitas, inovatif, berdaya saing, dan berjiwa Pancasila. Dalam menjawab tantangan masa depan dalam memasuki Era Revolusi Industri 4.0,” papar Menk PMK.
Dalam konteks ini, dosen, tenaga pendidik, serta mahasiswa juga diharapkan mampu tampil sebagai garda terdepan. Dalam memberikan kontribusi terbaik, pada pengembangan pendidikan di perguruan tinggi. Berlandaskan nilai-nilai Revolusi Mental, yaitu etos kerja, gotong-royong, serta integritas.
“Saya ucapkan terimakasih atas ketersediaan FRI untuk membantu program yang ada di KPMK. Sebetulnya banyak paket program yang bisa diikuti jika perguruan tinggi ingin terlibat. Baik langsung maupun tidak langsung dalam penanganan sumber daya manusia,” ungkap Menko PMK.
Namun demikian, ujarnya, aksi nyata yang dilaksanakan 35 Perguruan Tinggi yang lolos seleksi ini harus terlihat output-nya. Bahkan, nanti harus bisa diukur dampaknya bagi masyarakat, minimal pemanfaat dari aksi nyata itu.
Terkait dengan aksi nyata itu saat ini Pemerintah mendorong pada tiga hal, yakni Penanaman Sepuluh Juta Pohon untuk mengurangi dampak bencana dan meningkatkan kemandirian pangan melalui tanaman produktif, Gerakan Ayo Berkoperasi untuk menjadikan kembali koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional, serta Gerakan Positif Bermedia Sosial untuk meningkatkan keadaban digital. ***
Artikel Terkait
Tanam 300 Ribu Pohon, Aksi Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental Tingkatkan Etos Kerja
Jamaah Haji, Menko PMK Sambut Kepulangan Rombongan Haji Kloter Pertama Di Bandara Soetta
Upaya Ketua DPD RI Kembalikan UUD 1945 Naskah Asli Didukung Forum Alumni Perguruan Tinggi Indonesia