Pertama, membahas langkah-langkah yang diperlukan untuk membangun ketahanan sistem kesehatan global, baik melalui penggalangan sumber dana dengan pembentukan Financial Intermediary Fund (FIF).
Yakni, penggalangan sumber daya dengan mekanisme yang lebih permanen, serta berbagi informasi dan data melalui konsep model GISAID+ untuk patogen yang berpotensi menimbulkan pandemi.
Prioritas kedua, membahas hasil pertemuan Health Working Group (HWG) pertama, yakni harmonisasi mekanisme verifikasi sertifikat vaksin digital Covid-19.
Maksudnya, untuk mempermudah perjalanan internasional melalui pembuatan Federated Public Trust Directory antarnegara G20 berlandaskan Mekanisme Sertifikat Covid-19 yang sesuai dengan standar WHO.
Prioritas ketiga, membahas langkah-langkah untuk menjamin pemerataan pengembangan dan pendistribusian vaksin, obat, maupun peralatan kesehatan dalam menghadapi pandemi selanjutnya.
Baca Juga: Dirjen Bimas Islam Di Washington DC: Moderasi Beragama Ampuh Tangkal Ekstremisme
WHO dan Bank Dunia
Di samping kedua agenda utama tersebut, akan dilaksanakan Joint Finance and Health Ministers Meeting (JFHMM) pada 21 Juni 2022.
Pertemuan ini merupakan pertemuan pertama antara Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan G20 serta WHO dan Bank Dunia yang akan mendiskusikan lebih lanjut mengenai pembiayaan untuk Prevention, Preparedness, dan Respons (PPR) yang lebih memadai, lebih berkelanjutan dan terkoordinasi dengan lebih baik melalui pembentukan FIF.
Artikel Terkait
Kasus Harian Enam Provinsi Lampaui Puncak Delta, Menkes: BOR RS Masih Terkendali
Tekan Risiko Keparahan Kasus Covid-19, Menkes Imbau Masyarakat Lengkapi Vaksinasi Primer dan Booster
Menkes Budi: Indonesia Sokong Rp71 Miliar Untuk Dana Darurat Kesehatan Global
Menkes: Kekebalan Masyarakat Indonesia Terhadap Varian Baru Covid-19 Meningkat
Menkes: Booster Tingkatkan Antibodi, Lindungi Orang Sekitar Dari Penularan Covid-19