SUARAKARYA.ID: Pemda Mamuju termasuk di seluruh Indonesia berupaya keras menurunkan angka penderiat stunting di wilayahnya.
Begitu pula Pemerintah Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Menyatakan telah menurunkan angka penderita stunting dari 43 persen menjadi 30,3 persen.
"Meskipun angka penderita stunting di Mamuju, telah diturunkan dari 43 persen menjadi 30,3 persen, namun pemerintah di Mamuju, terus berupaya melakukan penanganan stunting," kata Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi di Mamuju, Jumat (13/5/2022).
Baca Juga: Ketua KPK: Tersangka Richard Louhenapessy Ditahan Terpisah Dari Tersangka Lain
Ia mengatakan Kabupaten Mamuju menjadi kabupaten penyumbang terbesar ketiga angka stunting di Sulbar yang mencapai 33 persen setelah Kabupaten Polman sekitar 36 persen dan Majene 35 persen.
"Persentase angka penderita di Sulbar mencapai 33 persen, dan masih di atas angka stunting nasional yang mencapai 24 persen, sehingga penanganan stunting harus terus dilakukan di Mamuju," katanya.
Menurut dia, pemerintah di Mamuju telah banyak melakukan langkah dalam mengintervensi masalah kesehatan yang berkenaan dengan angka stunting.
Baca Juga: Ketua KPK Sebut Wali Kota Ambon Tersangka Kasus Suap Kini Ditahan
"Program penanganan stunting juga telah dimaksimalkan pada sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Mamuju," katanya, seperti dilansir AntaraNews.
Pemerintah di Mamuju, telah berhasil mewujudkan Universal Health Coverage (UHC). Atau cakupan kesehatan semesta dengan mengikutkan seluruh masyarakat Mamuju pada Program BPJS kesehatan.
Guna dijamin BPJS mendapatkan pelayanan kesehatan.
Baca Juga: KPK Jemput Paksa Wali Kota Ambon Karena Tak Kooperatif
Ia mengatakan, Rp60 miliar APBD Mamuju dialokasikan untuk membayar jaminan BPJS masyarakat Mamuju. Agar seluruhnya gratis mendapatkan pelayanan kesehatan.
Ia berharap terjadi peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pemenuhan pelayanan kesehatan untuk menekan risiko terjadinya stunting. ***