SUARAKARYA.ID: Sebanyak183 Pekerja Migran Indonesia (PMI) kembali ke Tanah Air, Kementerian Sosial (Kemensos) siap mengawal para PMI itu, yang kini sudah berada di sentra Kemensos dan melalui tahapan assessment.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini telah instruksikan jajarannya untuk memberi layanan. Direktur Rehabilitasi Sosial Anak dan Plt Direktur Rehabilitasi Sosial Korban Bencana dan Kedaruratan Kanya Eka Santi, di Jakarta, Kamis (12/5/2022) menyatakan, para pendamping akan mengubah cara berpikir PMI.
"Selama ini, mereka berpikir jika bekerja di luar negeri membuat ekonominya lebih baik, namun ternyata tidak juga," ujarnya.
Seperti diketahui, Kemensos mengawal kepulangan 41 PMI dari Arab Saudi. Pemulangan mereka berasal dari shelter Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) Riyadh dan Jeddah.
Beribarengan dengan itu, sebanyak 137 PMI dari Malaysia mengalami deportasi, ditambah lagi lima orang dari Kamboja. Sehingga, total 183 PMI kembali ke Tanah Air secara bergelombang dari akhir April hingga 5 Mei 2022.
Petugas di tiap sentra telah mengidentifikasi latar belakang PM. Seperti identitas lengkap, permasalahan yang dialami, kisah awal mereka dapat bekerja di luar negeri, sampai keinginan PMI sepulangnya ke Indonesia. Berbagai masalah mereka hadapi saat bekerja di Arab Saudi, mulai dari kekerasan yang dilakukan majikan sampai gaji yang tidak dibayarkan.
Dengan pengalaman yang tidak selalu nyaman di luar negeri, PMI akan mendapatkan pengarahan dan motivasi. Kemensos akan mengarahkan bagaimana cara mendapatkan penghasilan yang layak di negeri sendiri.
"Kita akan yakinkan jika kembali ke Indonesia akan membuat keadaan mereka lebih baik, terlebih sebelumnya beberapa mendapatkan perlakuan buruk oleh majikannya saat bekerja di luar negeri," tutur Kanya.
Melalui sentra-sentra milik Kemensos, mereka mendapatkan layanan dan pendampingan sesuai dengan permasalahan yang mereka hadapi. Sentra yang akan menindaklanjuti disesuaikan dengan wilayah kerja dengan tempat domisili PMI. ***