Penurunan Angka Stunting Program Pembangunan Manusia Dari Hulu, Dokter Keluarga Punya Peran Penting

- Minggu, 6 Maret 2022 | 01:19 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy (baju putih) bercengkrama denan anak-anak.
Menko PMK Muhadjir Effendy (baju putih) bercengkrama denan anak-anak.

 
SUARAKARYA.ID:  Upaya menurunkan stunting menjadi salah satu program pembangunan manusia di sektor yang paling hulu. Karenanya, seluruh pemangku kepentingan harus semaksimal mungkin dalam menjalankan peran.  Demi mempercepat penurunan stunting hingga mencapai target 14 persen di tahun 2024.
 
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut, dokter keluarga memiliki peran sangat penting dalam upaya menurunkan stunting. Di samping memastikan kesehatan keluarga juga dapat ikut memberikan penyuluhan dan sosialisasi bagi para calon pengantin.
 
“Persoalan stunting ini kompleks dan memerlukan banyak perhatian. Peranan dokter keluarga diharapkan tidak hanya fokus pada penanganan stunting, tapi kalau bisa juga sampai persiapan perkawinan," tutur Menko PMK, saat menjadi pembicara kunci pada Webinar Ikatan Dokter Indonesia, bertajuk Peran Dokter Keluarga Indonesia dalam Konvergensi PASTI (Penurunan Angka Stunting di Indonesia), dari Jakarta, Sabtu (5/3/2022). 
 
Dikemukakannya, pemerintah kini tengah merancang program sertifikasi pranikah. Seluruh pihak termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, serta masyarakat turut terlibat dalam proses implementasi kebijakan program itu. 
 
“Dalam hal ini, setiap daerah agar ada pendampingan para dokter keluarga. Sehingga, ini akan memperkuat upaya kita untuk memberikan intervensi dalam penurunan stunting,” terangnya. 
 
Seperti  diketahui, Presiden telah menginstruksikan dalam kurun satu tahun penurunan stunting harus bisa mencapai 3 sampai 3,5 persen. Sementara data menunjukkan, penurunan prevalensi stunting belum terlalu signifikan sejak 2013 yaitu 37,2 persen 2018 (30,8 persen), 2019 (27,7 persen), 2020 (26,9 persen), dserta 2021 (24,4 persen).
 
Menko PMK menekankan, penurunan stunting merupakan persoalan nasional, yang sangat mendesak dan penting diselesaikan, untuk mempersiapkan generasi emas di 2045. Tentunya, generasi yang betul-betul bisa diandalkan, lebih berkualitas, lebih cerdas, dan lebih sehat dibandingkan generasi sebelumnya.
 
“Agar kita bisa mencapai target itu memang dibutuhkan effort yang jauh lebih keras. Termasuk dokter keluarga yang juga harus memiliki langkah-langkah terobosan yang inovatif sehingga target 14 persen RPJMN serta instruksi presiden dapat terpenuhi,” pungkasnya. ***
 

Editor: Pudja Rukmana

Tags

Terkini

X