SORONG: Wakil Dekan I Fakultas Syariah dan Dakwah, Dr. Sudirman , SH, MHI, mengatakan, puasa bertujuan agar manusia beriman menjadi taqwa (albaqarah:182).
Maka, manusia berimana itu digembleng menjaga makan, minum dan nafsunya.
Puasa berdampak pada dua aspek. Yaitu, fisik (jasmani) dan psikis (rohani). Kesehatan fisik yang ditimbulkan oleh puasa sangat besar.
Mulai, pada menetralisir permasalahan kolestrol, regenerasi sel. Juga, pemulihan sel kanker, hipertensi penyakit lambung (mag) dan lainnya.
Hal ini sesui dengan sabda Nabi berpuasalah maka kamu akan sehat (meskipun hadisnya lemah).
Dampak kedua, pada aspek psikis, jika sebelumnya ada kebiasaan menggibah, mengolok, bicara kotor, melihat porno, melakukan asusila, maka jika seseorang "benar benar berpuasa" maka hal ini akan ditinggalkan.
Karena, puasanya menjadi benteng paparan perbuatan tak terpuji tersebut.
Dengan demikian, puasa akan menjadi "anti virus" bagi seseorang yang sering disesatkan oleh hawa nafsunya.
Eloknya, berpuasa maka seseorang akan menjadi kebal virus dusta, korupsi, mencuri, bergibah. Atau semua yang bisa membatalkan puasanya.