Kemkominfo Gandeng GNLD Gelar Webinar Cakap Bermedia Sosial se-Jawa Timur

- Rabu, 22 Februari 2023 | 16:54 WIB
Kemenkominfo bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan Workshop Literasi Digital secara daring dengan topik “Menjadi Pengguna Media Sosial yang Bijak, Kreatif dan Inovatif” (istimewa )
Kemenkominfo bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan Workshop Literasi Digital secara daring dengan topik “Menjadi Pengguna Media Sosial yang Bijak, Kreatif dan Inovatif” (istimewa )

SUARAKARYA.ID: Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan Workshop Literasi Digital secara daring dengan topik “Menjadi Pengguna Media Sosial yang Bijak, Kreatif dan Inovatif”, Selasa (21/2/2023).

Hadir sebagai pembicara di seminar ini yaitu Dr. Meithiana Indrasari, ST. MM dari Pembina Yayasan Pendidikan Cendekia Utama (YPCU), Dr. Bevaola Kusumasari dari dosen senior Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik FISIPOL UGM yang juga sebagai Sekjen Indonesian Association fot Public Administration (IAPA), dan Ari Ujianto dari Pegiat Advokasi Sosial/Fasilitator Komunitas.

Dalam pemaparannya, Dr. Meithiana mengatakan, berdasarkan data dari We Are Social Hootsuite, per Februari 2022, di Indonesia terdapat 204,7 juta pengguna internet, atau setara dengan 73,7% dari populasi penduduk Indonesia. Angka tersebut meningkat 2,1 juta atau naik sebesar 1% dibanding tahun sebelumnya.“Sedangkan berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 menyebutkan bahwa dari tiga subindeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia yaitu akses dan infrastruktur, intensitas penggunaan dan keahlian atau kecakapan, subindeks keahlian memiliki skor paling rendah,” kata Dr. Meithiana.

Baca Juga: Kemenkominfo Gelar ToT Literasi Digital sektor Pemerintahan di Lingkungan ASN Kemenag

Dr. Meithiana mengatakan, sebagai pilar dalam indeks informasi dan literasi data, masyarakat Indonesia dipandang perlu memiliki pemahaman dalam mengakses, mencari, menyaring, dan memanfaatkan setiap data dan informasi yang diterima dan didistribusikan dari dan ke berbagai platform digital yang dimilikinya.
Menurut dia, individu yang cakap bermedia digital mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial (medsos), serta aplikasi dompet digital, lokapasar, dan transaksi digital.

Instruktur Nasional Digital Talent Scholarship ini pun memberikan pengetahuan bagaimana cara menjadi pengguna pengguna medsos yang bijak, kreatif, dan inovatif.
“Kita harus mengetahui dan memahami fungsi perangkat keras dan perangkat lunas yang digunakan dalam mengakses dunia digital,” ujarnya.Selain itu, pengetahuan dasar cara mengoperasikan perangkat lunak dan aplikasi juga diperlukan. “Bagaimana sistem dasar operasi aplikasi dan internet itu,” tuturnya.

Baca Juga: Adde Rosi Peduli Masa Depan Anak: Pentingnya Literasi Digital Cegah Kekerasan Dampak Gadget Tak Terkontrol

Meithiana juga menyinggung soal cara menggunakan mesin pencarian. Menurut dia, penting mengetahui proses kerja mesin pencarian informasi dan cara menggunakannya, serta mengetahui filter pembatasan informasi.

“Gunakan kata kunci yang efektif, mengetahui gangguan informasi, dan fitur cek fakta,” ujar Meithiana.
Dengan begitu, katanya, masyarakat dapat secara mandiri menangkal konten-konten di aplikasi percakapan dan media sosial.

Meithiana juga memaparkan secara singkat kelebihan dan kekurangan beberapa platform medsos yang lekat dengan masyarakat, yaitu Facebook, Instagram, YouTube, dan Twitter.
Katanya, pengguna Facebook di Indonesia merupakan yang terbanyak di Indonesia. Karena terlalu banyak penggunanya dan heterogen, sehingga informasi yang muncul sangat beragam.
“Instagram memiliki fitur yang menarik untuk meningkatkan kualitas gambar dan video. Tapi jenis unggahannya terbatas pada gambar dan video saja,” jelas Meithiana.

Sedangkan Twitter, mendistribusikan informasi dengan cepat dan ringkas. Tapi, karakter huruf dibatasi. “YouTube menyajikan informasi dalam bentuk video dengan durasi tak terbatas,” lanjutnya.

Langkah-langkah Dasar Agar Tidak Keliru Bertranskasi di Lokapasar Di kesempatan itu, Meithiana juga memberitahu cara bertranskasi digital yang bijak dan aman. Katanya, masyarakat harus mengenal dan mengetahui aplikasi yang digunakannya.

“Apa itu dompet digital, bagaimana sih transaksi jual beli di lokapasar, yang pada akhirnya bermuara pada melakukan transaksi digital yang aman,” katanya.

Dia memberikan tips cara bertransaksi di lokapasar yang aman dan bijak. “Pertama yang dilakukan, temukan produk yang kita inginkan dengan menjelajahi berbagai kategori dan subkategori menggunakan fitur pencarian. Lalu, pilih produk yang diinginkan. Dan, jika ingin membuat penawaran dengan penjual, kebanyakan lokapasar menyediakan fitur chat untuk memudahkan pembeli berkomunikasi langsung dengan penjual,” terangnya.

Halaman:

Editor: Pudja Rukmana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Rakerwil IPHI Jateng Dukung Wacana Haji Hanya Sekali

Senin, 25 September 2023 | 19:18 WIB
X