Menlu Retno Marsudi : Kawasan Indo – Pasifik yang Damai dan Stabil, Kunci ASEAN menjadi Epicentrum of Growth

- Rabu, 11 Januari 2023 | 23:44 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) tahun 2023 yang digelar di Ruang Nusantara, Gedung Kemenlu RI Jakarta, Rabu (11/1/2023). (Ist)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) tahun 2023 yang digelar di Ruang Nusantara, Gedung Kemenlu RI Jakarta, Rabu (11/1/2023). (Ist)

SUARAKARYA.ID: Kawasan Indo – Pasifik yang damai dan stabil, penghormatan terhadap hukum internasional dan kerja sama yang inklusif merupakan kunci bagi ASEAN untuk menjadi Epicentrum of Growth.

Demikian dikemukakan Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno Marsudi dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) tahun 2023 yang digelar di Ruang Nusantara, Gedung Kemenlu RI Jakarta, Rabu (11/1/2023).

Menlu Retno Marsudi menyatakan, keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023 ini bertema ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’.

Dalam paparannya, Retno menyampaikan, bahwa Indonesia ingin menjadikan ASEAN Resilience dan menjadi barometer kerja sama yang dapat berkontribusi  bagi perdamaian stabilitas, dan kesejahteraan kawasan dunia.

Baca Juga: Dorong Pariwisata di Solo, Puluhan Hotel Ikut Solo Hotel Expo and Tourism Industry

“Dengan semangat ini, keketuaan ASEAN 2023 mengambil tema ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’. Melalui ASEAN Matters, Indonesia bertekad menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi rakyat ASEAN dan beyond. Dalam kaitan ini maka masa depan ASEAN harus mulai disiapkan untuk menyongsong ASEAN 2025,”terangnya. 

Menurut Retno, sentralitas ASEAN harus diperkuat agar mampu menjaga perdamaian stabilitas kemakmuran di Asia Tenggara dan Indo – Pasifik. “Kerja sama penanganan kejahatan lintas batas penting diperkuat demikian juga dengan ASEAN human rights dialog,”tukasnya.

Lebih lanjut dikatakan Retno, bahwa melalui Sub tema ‘Epicentrum of Growth’, Indonesia bertekad untuk terus menjadikan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. “Di tengah ancaman resesi, ekonomi Asia Tenggara diperkirakan masih lebih baik dari rata –rata pertumbuhan ekonomi dunia,”ujarnya.

Retno menuturkan, bahwa dengan ASEAN di bawah sub tema ‘Epicentrum of Growth’ beberapa kerja sama akan diperkuat. Diantaranya, ketahanan pangan kawasan, ketahanan energi, kesehatan dan kerja sama keuangan.

Baca Juga: BPJAMSOSTEK Salemba Serahkan Kartu Peserta Bagi 100 UMKM Bungur

Untuk Indo Pasifik, Retno menyampaikan, Indonesia akan terus mendorong kerja sama konkret yang inklusif dalam implementasi ASEAN Outlook of Indo-Pasific (AOIP). “Implementasi AOIP harus diarus utamakan dalam semua kegiatan ASEAN, dalam konteks inilah atas inisiatif Indonesia telah disepakati ASEAN Leaders Declaration on Mainstreaming Four Priority Areas of the AOIP Within ASEAN – LED Mechanism,”kata Retno.

Dikatakan pula oleh Retno, bahwa sebagai bagian dari bangsa Pasifik, upaya dalam  meningkatkan kerja sama dengan Negara – Negara Pasifik Selatan juga terus dilakukan tahun 2022 lalu. Indonesia juga berusaha mendekatkan Pasifik dengan dunia.

“Dibawah presidensi Indonesia, untuk pertama kalinya wakil Pasifik Islands Forum diundang dalam rangkaian acara G20, terdapat sepuluh proyek kerja sama yang khusus didedikasikan untuk negara – Negara Pasifik Selatan yang dua diantaranya diinisiasi oleh Indonesia,”terang Retno.

Retno menilai, tantangan dunia di tahun 2023 akan semakin berat,  ketidak pastian global dan situasi geo politik yang sangat dinamis masih akan menjadi karakteristik dunia. Menurutnya, rivalitas antar kekuatan besar juga terus menanjak.

Halaman:

Editor: Gungde Ariwangsa

Sumber: Gungde Ariwangsa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X