Terbang ke AS, Zelenskyy Bertemu Biden, berpidato di Kongres saat Perang Berkecamuk

SUARAKARYA.ID: Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy terbang ke Washington, Rabu (31/12/2022) untuk pertemuan puncak dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Zelenskyy juga diagendakan akan berpidato di depan Kongres dalam perjalanan pertamanya ke luar negeri sejak invasi Rusia yang dimulai 24 Februari 2022.

Dilansir APnews.com dari Washington, Zelenskyy mengatakan di akun Twitternya bahwa kunjungan itu “untuk memperkuat ketahanan dan kemampuan pertahanan” Ukraina dan membahas kerja sama bilateral Ukraina-AS dengan Biden.

Baca Juga: Putri Raja Keraton Surakarta PB XIII Adukan Dugaan Pencurian ke Mapolresta Solo

Perjalanan yang sangat sensitif itu terjadi setelah 10 bulan perang brutal yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan terluka di kedua sisi konflik, bersama dengan kehancuran bagi warga sipil Ukraina.

Itu juga terjadi ketika anggota parlemen AS akan memberikan suara pada paket pengeluaran akhir tahun yang mencakup sekitar 45 miliar dolar AS dalam bantuan darurat ke Ukraina.

Di sisi lain, Pentagon sendiri tengah bersiap untuk mengirim rudal permukaan-ke-udara Patriot ke Ukraina untuk mempertahankan diri dari serangan Rusia.

Baca Juga: Meninggal Dunia Aktris Senior Aminah Cendrakasih Berikut Profil

Zelenskyy pergi ke luar negeri setelah melakukan perjalanan yang berani dan berbahaya ke Kota Bakhmut, Selasa (20/12/2022). Daerah ini disebutnya sebagai tempat terpanas di garis depan konflik sepanjang 1.300 kilometer (800 mil) di provinsi Donetsk yang diperebutkan di Ukraina.

Dia memuji pasukan Ukraina atas "keberanian, ketangguhan, dan kekuatan" mereka saat artileri meledak di latar belakang.

Komitmen Teguh AS

Dalam sebuah pernyataan Selasa malam, sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan, Joe Biden menantikan kunjungan Zelenskyy.

Baca Juga: Kunjungi Titik Nol Kilometer Sabang, Mendagri Tekankan Pentingnya Jaga Keutuhan Perbatasan

Disebutkan pidato Zelenskyy di Kongres akan menunjukkan "dukungan bipartisan yang kuat untuk Ukraina."