Kali ini dunia harus lebih siap. Kesiapsiagaan kita akan menyelamatkan nyawa dan perekonomian kita. G20 harus mengambil langkah-langkah nyata dan segera.
Pertama, arsitektur kesehatan global harus diperkuat. Kita perlu WHO (World Health and Organization) yang lebih kuat dan bertaring.
Baca Juga: Jaksa Agung Ingatkan Jajaran agar Bertanggung Jawab Pula Kepada Masyarakat
Solidaritas dan keadilan harus menjadi ruh arsitektur kesehatan global. G20 telah berhasil membentuk pandemic fund. Ini harus diikuti dengan penambahan kontribusi pendanaan, agar berfungsi secara optimal.
Saya mengajak semua pihak berkontribusi. Indonesia telah memberikan komitmen 50 juta dolar.
G20 harus ikut mengawal proses pembentukan traktat pandemi. Ini penting untuk memperkuat kesiapsiagaan di tingkat nasional, kawasan, dan global.
Baca Juga: Kejati DKI dengan Lima Kejari Siap Sukseskan Pemilu 2024
Kedua, negara berkembang harus diberdayakan sebagai bagian dari solusi. Kesenjangan kapasitas kesehatan tidak dapat dibiarkan.
Negara berkembang perlu kemitraan yang memberdayakan. Negara berkembang harus menjadi bagian rantai pasok kesehatan global, termasuk pusat manufaktur dan riset.
Ini hanya bisa terjadi jika investasi industri kesehatan ditingkatkan, kerja sama riset dan transfer teknologi diperkuat, dan akses bahan baku produksi untuk negara berkembang diperluas.
Artikel Terkait
Pidato Bahasa Inggris Jokowi Buka KTT G20 Bali: Kita Harus Mengakhiri Perang!
Jamu Makan Siang Para Pemimpin G20, Jokowi Undang Presiden IOC dan Presiden FIFA
Jamuan Makan Malam Pemimpin dan Delegasi G20 Semarak, Dihadiri Para Mantan Presiden Termasuk..
Jokowi Ajak G20 Tidak Mengulang Kesalahan: Jangan Lengah, Siapkan Darurat Kesehatan Global
Pidato Lengkap Presiden Jokowi di KTT G20 terkait Ekonomi Global, Ketahanan Pangan dan Energi