SUARAKARYA.ID: Amerika Serikat (AS) bereaksi keras siap memberikan 'balasan' langsung terhadap Rusia menyusul ancaman tersirat Presiden Vladimir Putin yang tidak segan-segan akan menggunakan apa pun dalam perang melawan Ukraina.
Pernyataan Putin mendatangkan spekulasi bahwa jika Moskow merasa dalam kondisi terdesak atau terancam kedaulatannya, bisa saja menggunakan senjata nuklir. Apalagi, Putin menekankan bahwa pernyataannya bukan sekedar gertakan.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menegaskan, AS akan menanggapi setiap penggunaan senjata nuklir Rusia terhadap Ukraina. Ia mengingatkan kepada Moskow terkait 'konsekuensi bencana' yang akan dihadapinya bila senjata nuklir digunakan di Ukraina.
Menurut Sullivan, apabila Rusia melewati batas maka akan ada konsekuensi bencana bagi Rusia. "Amerika Serikat akan merespons dengan tegas," kata Sullivan, Minggu (25/9/2022), dikutip dari Reuters, Selasa (27/9/2022).
Peringatan AS terbaru ini untuk merespon ancaman nuklir terselubung yang dilontarkan Presiden Vladimir Putin, baru-baru ini bahwa Rusia akan menggunakan senjata apa pun untuk mempertahankan wilayahnya.
Sebelumnya dalam sebuah wawancara "60 Menit" CBS News, pekan lalu, Presiden AS Joe Biden mengingatkan kepada Presiden Putin untuk jangan sekali-kali menggunakan senjata nuklir dalam perang melawan Ukraina.
Baca Juga: Banggakan Produk Lokal Jadi Kampiun Dunia, Irwan Hidayat Raih Lifetime Achievement Award IBF 2022
Karena, kata Biden, pemakaian senjata pemusnah massal tersebut akan mengubah wajah perang seperti Perang Dunia II.
Menurut Biden, kalau Rusia nekad tetap menggunakan senjata nuklir dalam perang di Ukraina maka Rusia bisa dihinakan di dunia.
Sementara itu Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov menegaskan bahwa wilayah yang mengadakan referendum jika dianeksasi Moskow akan mendapatkan perlindungan penuh dari Kremlin.
Baca Juga: Jamdatun Nilai Perlu Pengoptimalan Tugas dan Fungsi Jaksa Pengacara Negara
Pemungutan suara di empat wilayah Ukraina timur, yang bertujuan untuk mencaplok wilayah yang telah diambil paksa oleh Rusia, digelar sejak Jumat (23/9/2022) hingga Selasa (27/9/2022).
Selanjutnya, Parlemen Rusia dapat bertindak untuk meresmikan aneksasi, yang dijadwalkan Jumat (30/9/2022).
Artikel Terkait
Jokowi Telepon Putin-Zelenskyy: Undang Ke G20 Bali, Cari Solusi Damai, Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Jokowi Akan Ke Moscow Dan Kiev: Temui Putin Dan Zelenskyy, Hentikan Perang Rusia-Ukraina
Presiden Jokowi Bertemu Presiden Putin di Kremlin, Siap Jembatani Komunikasi Rusia-Ukraina
Usai Referendum 4 Wilayah, Rusia Berpotensi Caplok 15 Persen Kedaulatan Ukraina