Hadapi Perintah Penangkapan ICC, Putin Kendarai Sendiri Mobil, Kunjungi Krimea yang Dianeksasi

- Minggu, 19 Maret 2023 | 06:40 WIB
Foto ilustrasi: Hadapi Perintah Penangkapan ICC, Putin Kendarai Sendiri Mobil, Kunjungi Krimea yang Dianeksasi. (Tangkapan layar Instagram)
Foto ilustrasi: Hadapi Perintah Penangkapan ICC, Putin Kendarai Sendiri Mobil, Kunjungi Krimea yang Dianeksasi. (Tangkapan layar Instagram)

SUARAKARYA.ID: Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan perjalanan ke Krimea untuk memperingati sembilan tahun reunifiasi dengan semenanjung Laut Hitam itu dari Ukraina, Sabtu (18/3/2023). Presiden Putin tiba di Sevastopol, kota terbesar di Krimea itu dengan mengendarai mobil sendiri.

Demikian kata Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhayev di saluran Telegramnya, seperti dilaporkan TASS, di laman resminya, tass.com, Sabtu (18/3/2023).

“Presiden kita tahu bagaimana memberi kejutan. Dalam arti yang baik. Hari ini seharusnya kita meresmikan sekolah seni anak-anak. Semuanya sudah siap untuk konferensi video dan laporan ke presiden melalui tautan komunikasi khusus," kata Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhayev di saluran Telegramnya.

Baca Juga: Komitmen Berdayakan Produk Lokal, Pemprov DKI Raih Penghargaan

"Akhirnya, presiden datang secara pribadi. Dengan mobil. Dia sendiri yang mengemudi. Pada hari bersejarah seperti itu, presiden selalu bersama Sevastopol dan rakyat Sevastopol. Negara kita memiliki pemimpin yang luar biasa," tulis Razvozhayev.

Momen ini terjadi sehari setelah Pengadilan Kriminal Internasional (International Criminal Court - ICC), Jumat (17/3/2023) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin atas kejahatan perang.

Dirilis APNews.com, ICC dalam sebuah pernyataan menuduh Putin bertanggung jawab secara pribadi atas kejahatan perang deportasi (anak-anak) dan pemindahan (anak-anak) yang melanggar hukum dari wilayah pendudukan Ukraina ke Federasi Rusia.

Baca Juga: Menaker Dengarkan masukan PMI dan Sampaikan Kabar Baik Terbitnya Permenaker 4/2023

Surat perintah penangkapan ini adalah pertama kalinya pengadilan global mengeluarkan surat perintah terhadap pemimpin salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Pengadilan yang berkedudukan di Den Haag, Belanda itu juga mengeluarkan surat perintah penangkapan Maria Lvova-Belova, Komisioner Hak Anak di Kantor Presiden Federasi Rusia.

Bersama dengan Ketua Dewan Kebudayaan Patriarkal, Metropolitan Tikhon (Shevkunov) dari Pskov dan Porkhov, Gubernur Razvozhayev menunjukkan kepada Putin tentang sekolah seni anak baru dan pusat anak Korsun. Ini adalah bagian pertama dari proyek skala besar taman sejarah dan arkeologi Tauric Chersonese.

Baca Juga: Suku Dani di Wamena Jayawijaya Papua sudah 60-an Tahun Memeluk Agama Islam

“Ide ini, yang diusulkan oleh Metropolitan Tikhon, dari Pskov dan Porkhov, yang didukung oleh presiden, diimplementasikan dengan kecepatan yang luar biasa berkat upaya pembangun militer,” kata Razvozhayev.

Sebelumnya dilaporkan bahwa pusat seni dan estetika anak-anak dan sekolah Korsun akan menjadi bagian dari situs budaya dan pendidikan yang besar - cagar museum sejarah dan arkeologi Tauric Chersonese.

Halaman:

Editor: Pudja Rukmana

Sumber: tass.com, AP, apnews.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X