• Rabu, 27 September 2023

Iran dan Arab Saudi setuju Pulihkan Hubungan Diplomatik

- Sabtu, 11 Maret 2023 | 23:09 WIB
Iran dan Arab Saudi setuju Pulihkan Hubungan Diplomatik. (Tangkapan layar Xinhua via AP)
Iran dan Arab Saudi setuju Pulihkan Hubungan Diplomatik. (Tangkapan layar Xinhua via AP)

Ketegangan serius telah lama terjadi antara rival regional. Riyadh memutuskan hubungan dengan Teheran pada 2016 setelah pengunjuk rasa menyerbu pos diplomatik Saudi di Iran.

Baca Juga: Info Terkini Gunung Merapi Erupsi, Arah Awan Panas Menuju ke Wilayah Ini

Arab Saudi telah mengeksekusi seorang cendekiawan Muslim Syiah terkemuka beberapa hari sebelumnya, yang memicu demonstrasi. Iran yang mayoritas Syiah dan Arab Saudi yang mayoritas Sunni mendukung pihak-pihak yang bersaing di beberapa zona konflik di Timur Tengah, termasuk di Yaman, di mana pemberontak Houthi didukung oleh Teheran dan Riyadh memimpin koalisi militer yang mendukung pemerintah.

Namun kedua belah pihak baru-baru ini berusaha untuk memperbaiki hubungan. Kedua belah pihak sepakat untuk membangun kembali hubungan diplomatik dan membuka kembali kedutaan setelah bertahun-tahun mengalami ketegangan.

Pembicaraan Mediasi

Al Jazeera melaporkan, dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi pertemuan antara pejabat Saudi dan Iran di Baghdad. “Rakyat Irak memulai pembicaraan mediasi pada tahun 2021. Semuanya berhenti selama pemilihan Irak tahun 2021,” tulisnya.

Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi, Warga Diminta Waspadai Potensi Bahaya Hingga 7 Km

Menurut Aljazeera, tidak ada berita yang keluar setelah lima putaran pembicaraan. “Pertemuan tingkat keamanan juga terjadi di Oman. Itu terutama terkonsentrasi pada situasi di Yaman.”

Selain perang di Yaman, Iran dan Arab Saudi juga berada di sisi saingan di Libanon dan Suriah. Oleh karena itu, hubungan yang lebih baik antara Teheran dan Riyadh dapat berdampak pada politik di Timur Tengah.

*Situasi keamanan di kawasan, seperti di Yaman dan Lebanon, memburuk dan menderita ketika kedua negara ini memiliki perbedaan. “Dengan kesepakatan ini, ada kemungkinan kita mulai melihat kompromi di negara-negara ini,” katanya.

Baca Juga: Prediksi Pertandingan Bournemouth VS Liverpool, Liga Inggris Pekan Ke-27. The Reds Siap Menang Telak Lagi!

“Kesepakatan ini dapat mengarah pada terciptanya situasi keamanan yang lebih baik di wilayah tersebut. Mereka memiliki banyak pengaruh di negara-negara ini.”

Adnan Tabatabai – CEO Center for Applied Research in Partnership with the Orient, sebuah think tank yang berbasis di Jerman – mengatakan kepada Al Jazeera bahwa China memiliki kepentingan besar untuk tidak melihat situasi keamanan regional “turun ke dalam kekacauan”, seperti “pada tahun 2019 , ketika saluran air Hormuz menjadi tempat berbag7ai ledakan dan serangan”.

“Ada kepentingan yang melekat bagi China untuk mencoba dan menggunakan pengaruh yang mereka miliki terhadap Teheran dan Riyadh untuk melakukan beberapa upaya untuk menyeimbangkan hubungan ini dan menyelesaikan apa yang sebenarnya telah dimulai oleh Irak dan Oman,” kata Tabatabai.

Baca Juga: Era Peradaban Modern Anak Milenial Indonesia Ciptakan Istilah Kekinian

Halaman:

Editor: Pudja Rukmana

Sumber: AlJazeera, Kantor-kantor Berita

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kapolri Pantau Command Center Pengamanan KTT Asean

Rabu, 6 September 2023 | 20:53 WIB
X