Menurut Mitsotakis, setelah parlemen baru terbentuk, sebuah komisi juga akan dibentuk untuk menyelidiki kesalahan pengelolaan sistem perkeretaapian negara selama beberapa dekade.
Dalam pernyataan awal Rabu, Mitsotakis mengatakan kecelakaan itu akibat "kesalahan manusia yang tragis".
Partai-partai oposisi pun menerkam pernyataan itu, menuduh perdana menteri berusaha menutupi peran negara dan menjadikan kepala stasiun yang tidak berpengalaman sebagai kambing hitam.
Baca Juga: BPJAMSOSTEK Tanggung Seluruh Biaya Perawatan Peserta Korban Kebakaran di Plumpang
"Saya berutang kepada semua orang, dan terutama kerabat para korban, permintaan maaf yang besar, baik secara pribadi maupun atas nama semua yang memerintah negara selama bertahun-tahun," tulis Mitsotakis hari Minggu di Facebook.
“Pada tahun 2023, tidak dapat dibayangkan bahwa dua kereta bergerak ke arah yang berbeda di jalur yang sama dan tidak ada yang menyadarinya. Kami tidak bisa, kami tidak mau, dan kami tidak boleh bersembunyi di balik kesalahan manusia,” ujarnya.
Media Yunani memaparkan, perkeretaapian Yunani telah lama mengalami salah urus yang kronis. Termasuk, pengeluaran yang boros untuk proyek-proyek yang akhirnya ditinggalkan atau tertunda secara signifikan,
Dengan utang perusahaan kereta api negara Hellenic Railways miliaran euro, pekerjaan pemeliharaan ditunda, menurut laporan berita.
Seorang pensiunan pemimpin serikat kereta api, Panayotis Paraskevopoulos, mengatakan kepada surat kabar Yunani Kathimerini bahwa sistem persinyalan di area yang dipantau oleh kepala stasiun Larissa tidak berfungsi enam tahun lalu dan tidak pernah diperbaiki.
Polisi dan jaksa belum mengidentifikasi kepala stasiun, sejalan dengan hukum Yunani. Namun, Hellenic Railways, juga dikenal sebagai OSE, mengungkapkan nama kepala stasiun pada hari Sabtu, dalam sebuah pengumuman yang menangguhkan inspektur perusahaan yang menunjuknya. Kepala stasiun juga telah diskors.
Baca Juga: Mengakhiri Pembelian Barang Bekas
Media Yunani telah melaporkan bahwa kepala stasiun, mantan porter di perusahaan kereta api, dipindahkan ke pekerjaan meja Kementerian Pendidikan tahun 2011, ketika kreditor Yunani menuntut pengurangan jumlah pegawai publik.
Pria berusia 59 tahun itu dipindahkan kembali ke perusahaan kereta api pada pertengahan 2022 dan memulai kursus 5 bulan untuk melatih sebagai kepala stasiun.
Setelah menyelesaikan kursus, dia ditugaskan ke Larissa pada 23 Januari, menurut postingan Facebooknya sendiri. Namun, dia menghabiskan bulan berikutnya berputar di antara stasiun lain sebelum kembali ke Larissa pada akhir Februari, beberapa hari sebelum tabrakan 28 Februari, lapor media Yunani.
Artikel Terkait
Kecelakaan Bus Pariwisata, 7 Korban Tewas Dipulangkan ke Semarang
Tiga Sampai Empat Orang Tewas Tiap Jam Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan
Sedikitnya 32 Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Nepal
Penerapan K3 Jadi Budaya Cegah Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja
Jenazah 72 Korban Kecelakaan Pesawat Nepal Diserahkan ke Keluarga, Perekam Data Penerbangan Dianalisa Prancis