Kepala kantor kepresidenan Ukraina melaporkan tiga warga sipil terluka di wilayah tersebut.
Mundur dari Ukraina
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, Sabtu bahwa dia bermaksud untuk membahas upaya perdamaian terkait perang Ukraina dengan China ketika dia melakukan perjalanan ke sana bulan April.
China telah menyerukan gencatan senjata dan pembicaraan damai. Zelenskyy pada hari Jumat memberikan dukungan yang memenuhi syarat untuk minat nyata Beijing dalam memainkan peran.
Baca Juga: Bangun IKN Nusantara, KemenPUPR Siapkan Strategi Pelaksanaan dan Manajemen Resiko
Macron mengatakan di Paris bahwa “China sekarang harus membantu kami menekan Rusia.”
“Jelas agar Rusia tidak pernah menggunakan senjata kimia maupun nuklir,” katanya. “Tetapi juga agar (Rusia) menghentikan agresi ini sebagai syarat untuk negosiasi.”
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pada Sabtu bahwa dia menyambut bagian dari rencana perdamaian untuk Ukraina yang diusulkan oleh China, tetapi tidak setuju dengan aspek lainnya.
“Ada hal-hal yang sangat benar, seperti kecaman baru atas penggunaan senjata nuklir,” kata Scholz kepada wartawan selama kunjungan resmi ke India. “Apa yang hilang dalam pandangan saya adalah kalimat yang jelas mengatakan: ‘Pasukan Rusia juga harus mundur.’” ***
Artikel Terkait
Jokowi Telepon Putin-Zelenskyy: Undang Ke G20 Bali, Cari Solusi Damai, Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Jokowi Akan Ke Moscow Dan Kiev: Temui Putin Dan Zelenskyy, Hentikan Perang Rusia-Ukraina
Tiba di Istana Maryinsky, Jokowi Disambut Jabat Tangan Erat Presiden Zelensky
Bertemu Zelensky, Jokowi Tegaskan Spirit Perdamaian Tidak Boleh Luntur
Presiden Jokowi Bertemu Presiden Putin di Kremlin, Siap Jembatani Komunikasi Rusia-Ukraina
Putin Absen, Zelensky via Daring, Jokowi Apresiasi Kehadiran 36 Pemimpin Dunia di KTT G20 Bali