Tembok Mepet Pantai, Warga Bakar Hotel, Kerugian Miliaran Rupiah

- Jumat, 3 Februari 2023 | 11:06 WIB
Hotel di Serewe, Lombok Timur dibakar massa. (Suara Karya/istimewa)
Hotel di Serewe, Lombok Timur dibakar massa. (Suara Karya/istimewa)

SUARAKARYA.ID: Akibat dibakar masa pada 31 Januari 2023 lalu, sarana dan prasarana pariwisata berupa hotel dan fasilitas lain milik PT Temada Pumas Abadi Tampah Bolek, Dusun Kaliantan, Desa Seriwe, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), NTB, mengalami kerugian sekitar Rp5,7 miliar lebih.

Keterangan yang berhasil dihimpun Kamis (2/2/2023) menyebutkan, investor ini  sebenarnya tengah proses membangun dengan menata lingkungan. Di antaranya bangunan ruangan hotel, gudang logistik, pos jaga dan pagar pembatas. Namun semuanya rusak dibakar massa. Pembangunan keseluruhan fisiknya akan dibangun sebanyak 27 unit kamar setelah pada 2023 ini.

Investor ini sendiri memiliki lahan seluas 14,5 hektar. Bangunan dan pembatas yang ada sesuai dengan luas areal tersebut. Adanya pembatas sampai mendekati pantai itu sebenarnya sudah sesuai dengan luas areal Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dikantongi PT Temada Pumas Abadi.

Baca Juga: Polres Bima Kota Gerebek Aksi Judi Sabung Ayam, BB Langsung Dibakar

Kapolres Lombok Timur, AKBP Hery Indra Cahyono menjelaskan, siap mengamankan investasi di Lombok Timur bersama anggota Muspida lainnya. Saat ini kondisi pasca pengrusakan dan pembakaran hotel milik PT Temada Pumas Abadi sudah membaik.

Baca Juga: Ratusan Warga Sipil Dogiai Papua Mengungsi Karena Rumah Dan Kiosnya Dibakar OTK

Ia menegaskan, apabila ada permasalahan diminta segera disampaikan dan dimusyawarahkan. Di Kabupaten Lotim sendiri sudah ada satuan Tugas Penanganan Konflik Sosial (PKS) dan Balai Mediasi.

“Kita terus mencari akar permasalahan dan mencari solusi dengan melibatkan semua pihak pemerintah daerah, BPN, masyarakat setempat dan pengusaha sendiri,” ujarnya.

Seperti diketahui, hotel milik PT Temada Pumas Abadi Desa didatangi massa dirusak dan dibakar. Massa mendatangi hotel dengan merusak pagar pembatas lebih dulu, kemudian membakar bangunan hotel pada 31 Januari 2023 lalu.

warga mempermasalahkan tembok hotel Temada yang terlalu mepet dengan pantai. Kondisi ini membuat warga tidak bisa dengan mudah mengakses lokasi tempat aktivitas bau nyale.

Komunikasi terakhir dengan warga disepakati untuk dibicarakan dengan harapan ada solusi penyelesaiannya. Namun warga tidak sabar sehingga melakukan aksi di luar sepengetahuan aparat.

warga ingin 100 meter dari bibir pantai bebas. Sehingga tampak tembok hotel yang lebih dulu dirusak kemudian tempat jaga dan berakhir pembakaran gedung hotel. ***

Editor: Pudja Rukmana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X