SUARAKARYA.ID: Apa saja dilakukan untuk menutupi borok yang mengerikan itu. Namun sekuat apapun dia tetap saja bakal terbongkar kalau memang kuat kehendakNya menyetop tindak kejahatan yang sadis tersebut.
Hal itulah yang terjadi dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Selain seorang terdakwa Eliezer membongkar skenario bohong tersebut, saksi ahli forensik Polri Hery Priyanto juga ikut memberi gambaran betapa pembuat skenario pembunuhan berencana itu berupaya dengan segala cara menutupi kekejiannya.
Hery Priyanto di persidangan terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria di PN Jakarta Selatan, Kamis (1/12/2022), menyebutkan tidak kurang dari 26 kali CCTV dimatikan secara paksa. Dia mengakui bahwa pihaknya menerima barang bukti untuk diselidiki pada kasus kematian Brigadir J berupa 1 unit hardisk, 1 unit DVR, dan 1 unit Microsoft Surface hitam dari penyidik Polres Metro Jakarta Selatan.
“Pertama kami telah melakukan pemeriksaan di kasus ini pada satu unit hard disk warna hitam, kedua adanya barang bukti digital unit DVR dan terdapat satu Microsoft Surface hitam dengan kondisi sudah rusak,” ujar Hery.
Ketika DVR tersebut diperiksa, ditemukan sebuah peringatan bahwa tidak ada ruang penyimpanan atau hardisk. Tim pun melakukan investigasi secara forensik, tetapi tidak mendapatkan file apapun di dalam DVR tersebut. Maka tim melakukan analisis log file mulai dari 8 Juli hingga 13 Juli 2022 dan ditemukan abnormal shutdown atau mematikan perangkat secara paksa sebanyak 26 kali.
Baca Juga: Eliezer Ceritakan Detik-detik Tembakan Ferdy Sambo Akhiri Erangan Sakit Brigadir J
Pada 8 Juli sebanyak 1 kali, 10 Juli sebanyak 1 kali, 12 Juli sebanyak 7 kali, dan 13 Juli sebanyak 17 kali. Isi dari DVR tersebut sebelumnya memperlihatkan mobil hitam yang ditumpangi Putri Chandrawati tiba di rumah dinas Ferdy Sambo. Putri tiba bersama Brigadir J dan tak berselang lama mobil Ferdy Sambo tiba.
Artikel Terkait
Ibunda Brigadir J Nyaris Pingsan Tak Kuasa Menahan Kepiluan Hatinya
Olah TKP Pembunuhan Brigadir J dilakukan Polres Jakarta Selatan Diintervesi Propam Polri
Saksi Bantah Ferdy Sambo Sedang PCR Waktu Kejadian Penembakan Brigadir J
Tudingan-tudingan terhadap Brigadir J Kembali Undang Cucuran Air Mata Bundanya
Saksi Karyawan Bank Benarkan Uang Rp 200 juta Mengalir ke Rekening Ricky Rizal Setelah Brigadir J Tewas
Tabir Pembunuhan Berencana Terhadap Brigadir J Semakin Terkuak