Saat ini baik yang mengirim dan pemesannya sudah diamankan oleh Polres Indramayu dan Polresta Surakarta. Bubuk hitam tersebut merupakan hasil operasi razia yang dilakukan anggota polisi satu tahun lalu di kawasan Jurug, Kota Solo. Barang bukti tersebut dipesan secara online.
"Dalam pesanannya dituliskan dalam paket itu bahan pengusir tikus," katanya.
Tetapi pihaknya belum memastikan unsur kelalaian yang menyebabkan barang bukti tersebut meledak. Sebab saat ini korban yang merupakan anggota kepolisian tersebut masih dirawat di rumah sakit akibat luka-luka yang parah.
"Masalah anggita kita lalai atau salah prosedur, nanti kalau sudah sadar kita akan tahu. Tapi saya sudah benarkan bahwa ledakan itu bukan di rumah, bukan di asrama tapi di lahan kosong. Entah anggota kita inisiatif dibakar atau gimana belum tahu nanti kita dalami kalau sudah sadar," paparnya.
Baca Juga: Lirik Lagu Ampar Ampar Pisang dari daerah Kalimantan Selatan
Tetapi pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap dua anggota lainnya yang berada di lokasi tersebut. Kapolda juga membenarkan jika bubuk hitam tersebut adalah barang bukti yang ditegaskan dalam register Polresta Solo.
"Ada kemungkinan barang bukti dibawa ke rumah, nanti kita periksa setelah dia sadar," ujarnya.
Kapolda Jateng juga menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir dan resah, karena ledakan yang terjadi tersebut tidak ada unsur terorisme. Untuk hasil pemeriksaan selanjutnya, masih menunggu hasil dari tim Inafis dan Labfor .
"KOrban mengalami 75 persen luka bakar dan ada luka terbuka di kakinya," pungkasnya. ***
Artikel Terkait
Penyandang Dana Bom Mapolresta Solo ,Munir Kartono Ungkap Permintaan Maaf
Kapolda Jateng Telah Menarik 250 Anggota dari Desa Wadas
Peristiwa Kebakaran Disusul Ledakan Di Kilang Pertamina Balikpapan 1 Tewas 5 Luka