• Sabtu, 30 September 2023

Pahami Keamanan Digital Bagi Anak, Yuk Lawan Penyebaran Hoax dengan Media Sosial

- Kamis, 25 Mei 2023 | 11:10 WIB
Diskusi virtual bertema “Lawan Penyebaran Hoax dengan Media Sosial”  diselenggarakan Kemenkominfo bekerja sama dengan Siberkreasi Indonesia.
Diskusi virtual bertema “Lawan Penyebaran Hoax dengan Media Sosial” diselenggarakan Kemenkominfo bekerja sama dengan Siberkreasi Indonesia.

SUARAKARYA.ID:  Perkembangan teknologi informasi di dunia terus berkembang secara masif. Pengguna Internet di Indonesia mencapai 212 juta. Akibatnya, perubahan gaya hidup menjadi serba digital menawarkan kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan berbagai aktivitas. Maka penting akannya pemahaman masyarakat terkait keamanan digital.

Ari Ujianto, Staf Pengembangan Kapasitas di JALA PRT menjelaskan, keamanan digital adalah sebuah proses untuk memastikan penggunaan layanan digital, baik secara daring maupun luring dapat dilakukan secara aman. Tidak hanya untuk mengamankan data yang kita miliki melainkan juga melindungi data pribadi yang bersifat rahasia.

Adapun kompetensi keamanan digital mencakup, mengamankan perangkat digital, mengamankan identitas digital, mewaspadai penipuan digital, dan memahami rekam jejak digital.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Hoaks, Kominfo Ajak Penyuluh Informasi Publik Aktif Sosialisasikan KUHP Baru

“Terpenting juga, memahami keamanan digital bagi anak,” kata Ari Ujianto dalam diskusi virtual bertema “Lawan Penyebaran Hoax dengan Media Sosial” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Siberkreasi Indonesia, Rabu (24/5/2023).

Ari mendefinisikan kata hoax, yaitu berita bohong atau tindakan yang membuat sesuatu yang salah atau tidak masuk akal dapat dipercaya atau diterima sebagai sesuatu yang benar.Terkait dengan penyebaran hoax, Ari menyarankan agar agar berhati-hati dengan rekam jejak digital. Katanya, jejak digital terkait dengan keamanan data pribadi.

Baca Juga: Bijak Berliterasi dalam Memanfaatkan Era Digital, 5 Tips Bermedia Sosial Untuk Pelajar

Data pribadi tidak aman akan memudahkan kata kunci dibobol. Jika kata kunci dibobol menyebabkan akun kita bias digunakan untuk hal-hal negatif seperti menyebarkan hoax, menipu, memfitnah, posting konten pornografi, membuat akun pinjaman online, dan lain-lain. Hal ini membuat jejak digital kita buruk,” tuturnya.

Selain itu, Ari juga menyarankan, jangan semua hal dijadikan konten atau ‘semua demi konten’. “Perlu dipikir ulang, karena bias berdampak negatif pada diri kita sendiri. Apa lagi hal-hal yang terkait privasi dan data pribadi,” pungkasnya.

Sementara itu, Dr Dwiyanto Indiahono, M.Si dari Pandu Digital Indonesia mengatakan, individu yang cakap bermedia digital adalah yang mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi dompet digital, lokapasar, dan transaksi digital.

“Kita dapat mencapai kecakapan digital jika kita tahu dan paham ragam perangkat lunak yang menyusun lanskap digital. Dan diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan perangkat digital utamanya perangkat lunak sebagai fitur proteksi dari serangan siber,” tuturnya.

“Begitu juga dengan kecakapan dalam mesin pencarian informasi ditandai dengan kemampuan mengetahui dan memahami cara mengakses macam-macam mesin pencarian informasi yang tersedia. Kita diharapkan mampu menyeleksi dan memverifikasi informasi yang didapatkan serta menggunakannya untuk kebaikan diri dan sesame,” tambah Dwiyanto.

Pembicara lainnya, Kepala Seksi Pendidikan Menengah Atas dan PK-PLK Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota Mojokerto, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Imron Rosadi, S.T, M.Kom mengatakan transformasi Digital adalah suatu proses pemanfaatan teknologi digital untuk membawa perubahan secara signifikan di berbagai aspek kehidupan sehingga kebutuhan dapat segera terpenuhi dengan lebih cepat, mudah, dan juga praktis.

“Dampak positif transformasi digital di bidang pendidikan yaitu pelayanan publik lebih baik, memudahkan evaluasi belajar siswa, meningkatkan hasil belajar dengan analisa data, dan menciptakan suasana belajar kolaboratif,” kata Imron.

Halaman:

Editor: Dwi Putro Agus Asianto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Polresta Solo Amankan Dua Selebgram Terkait Judi Online

Senin, 25 September 2023 | 19:15 WIB
X