SUARAKARYA.ID: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat (Hubdat) menyiapkan anggaran sebanyak Rp774 miliar untuk mensubsidi keperintisan di lingkup transportasi darat.
Hal itu dikemukakan Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Amirulloh, Selasa (7/2/2023) di Kementerian Perhubungan.
Dia menyebutkan bahwa ada tiga jenis layanan keperintisan di Perhubungan Darat yaitu angkutan jalan, angkutan barang, dan penyeberangan. “Kita ingin dengan adanya angkutan perintis menjadi Indonesia-sentris sehingga tidak lagi Jawa-sentris. Inilah kenapa angkutan perintis perlu ada karena kita berupaya wilayah yang tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3 TP) dihubungkan dan terjangkau," katanya.
Empat tahun terakhir (2020-2023) ada korelasi antara anggaran terhadap kondisi pandemi. Saat ini di mana kondisi sudah longgar sehingga tahun ini ada kenaikan anggaran 31 persen dari tahun sebelumnya yakni menjadi Rp774 miliar. Adapun rinciannya yaitu angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Rp583 miliar, Angkutan Jalan Perintis sebesar Rp177,4 miliar, dan Angkutan Barang Perintis sebesar Rp13,5 Miliar.
Baca Juga: Semua Angkutan Udara Perintis Diminta Beroperasi di Semua Korwil
Pada tahun anggaran 2023 ini subsidi keperintisan angkutan jalan ada pada 327 trayek dan subsidi angkutan barang ada di 6 lintasan, sementara untuk subsidi perintis penyeberangan ada di 274 lintas.
“Ada 6 hal yang menjadi prioritas kami dalam pengembangan angkutan jalan perintis yaitu perbatasan negara atau daerah terluar, daerah pendidikan nasional, daerah pasca bencana, daerah terisolir atau belum berkembang, kawasan transmigrasi, dan integrasi dengan moda angkutan perintis lainnya. Kami memang dengan tol laut sudah coba mengintegrasikan hal ini sehingga ke depannya harga manfaat dari tol laut yang sudah ada dapat lebih maksimal,” tuturnya.
Amirulloh menambahkan, bahwa jaringan trayek terus tumbuh. “214 trayek dari total trayek yang dilayani oleh Angkutan Jalan Perintis Tahun 2023 atau sekitar 65 persen merupakan daerah asal - tujuan dan lintasan daerah (3TP),” tuturnya.
Dia menjelaskan jika Ditjen Hubdat juga terus berusaha dan mendorong bagaimana angkutan perintis bertumbuh menjadi komersil.
Baca Juga: Angkutan Udara Perintis Telah Direalisasikan Awal 2023
“Kalau daerah itu bisa menjadi komersil maka secara ekonomis itu sudah mulai menjadi daerah berkembang. Sejak tahun 2020, ada 10 trayek angkutan jalan perintis yang menjadi komersil. Di peta keperintisan yang terlihat ada di seluruh provinsi, kita ada di seluruh Indonesia,” katanya.
Tak jauh berbeda dengan angkutan jalan perintis, angkutan barang perintis juga hadir di wilayah-wilayah 3TP yang sangat membutuhkan sarana transportasi bagi barang kebutuhan masyarakat seperti di Tanjung Selor, Timika, Natuna, Merauke, dan Banda Aceh.
“Angkutan barang perintis hadir di daerah- daerah yang terintegrasi dengan tol laut karena itu hadir di pelabuhan yang ada rute tol lautnya. Dari evaluasi kami, selain disparitas harga yang mulai berkurang bahwa ada harga yang mulai turun dengan kehadiran pelayanan ini,” ungkap Amirulloh.
Artikel Terkait
Mobil Komedian Daus Mini Dikejar Lalu Dihentikan Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Depok
Kegiatan Kapal Perintis di Papua Barat Lancar Tak Ada Hambatan Hingga Agustus 2022
Kapal Perintis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Warga 3 T di Papua Barat
Melibatkan BUMN dan Perusahaan Swasta dalam Penyelenggaraan Jalan Perintis
Jelang Nataru, 31 Rute Angkutan Udara Perintis Kembali Dioperasionalkan
Kemenhub Tingkatkan Pelayanan Angkutan Kapal Perintis, Tol Laut dan Kapal Ternak