SUARAKARYA.ID: Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut segera melakukan penyempurnaan dan penyesuaian atau revisi terhadap Peraturan Menteri Perhubungan No PM 39 Tahun 2017 tentang Pendaftaran dan kebangsaan Kapal.
Hal ini dilakukan dalam rangka menyesuaikan peraturan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Menurut Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ahmad Wahid mengungkapkan bahwa Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 39 Tahun 2017 tentang Pendaftaran dan kebangsaan Kapal telah diundangkan pada tanggal 13 Mei 2017 di Jakarta. Salah satu yang dibahas adalah penggunaan aplikasi atau komputerisasi yang terhubung secara online untuk pelayanan pendaftaran kapal.
Pendaftaran kapal yang selama ini telah diselenggarakan secara online di seluruh tempat pendaftaran kapal telah menjadi contoh sukses dari penggunaan aplikasi secara online untuk pelayanan kepada para pengguna jasa.
"Perlu adanya penyempurnaan dan penyesuaian terhadap perkembangan kebutuhan masyarakat, menyesuaikan dengan peraturan-peraturan lain yang telah berubah, dan mempermudah serta meningkatkan pelayanan terhadap penyelenggaraan kegiatan pendaftaran dan kebangsaan kapal," ujarnya, di Jakarta, Rabu (1/2).
Sehubungan hal dimaksud, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan menginisiasi acara konsinyering demi terwujudnya Tata kelola dokumen pendaftaran pendaftaran dan kebangsaan kapal dengan baik, kepastian hukum dan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat.
Acara ini diikuti oleh para Kepala Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), para pejabat dan koordinator di lingkungan Direktorat Perkapalan dan Kepelautan dan stakeholder terkait lainnya.
Baca Juga: Topang Sektor Perikanan, Pemerintah Genjot Kapasitas Industri Perkapalan
Ahmad Wahid menjelaskan hal ini penting dilakukan mengingat pendaftaran kapal merupakan bagian dari kegiatan penyelenggaraan kelaiklautan kapal yang menganut asas publisitas, artinya setiap pihak dapat meminta informasi atas kapal yang telah terdaftar baik mengenai data fisik ataupun status hukum kapal.
"Oleh karena itu agar dapat memberikan informasi yang terkini maka pendokumentasian harus diselenggarakan dengan baik dan benar," ujar Ahmad Wahid.
Dia menjelaskan bahwa pejabat pendaftar dan pencatat baliknama kapal harus dapat memberikan pelayanan pendaftaran dan kebangsaan kapal dengan kepastian hukum, salah satunya dengan menyempurnakan peraturan menteri tentang pendaftaran dan kebangsaan kapal.
"Semoga dengan adanya rapat konsinyering ini dapat menyatukan pendapat dan menerima masukan-masukan yang bermanfaat guna peningkatan layanan kepada masyarakat," tuturnya. ***
Artikel Terkait
Industri Perkapalan Siap Topang Sektor Migas
KPI: Pemerintah Harus Beri Sanksi Perusahaan Pelayaran Yang Tak Ikut BPJAMSOSTEK
Kemenperin Siap Pasok Pekerja Terampil Ke Perusahaan Perkapalan Jepang
Bakamla ZMTH Terus Sosialisasi Keselamatan Pelayaran
Gelombang Tinggi! Waspadai Keselamatan Pelayaran di Perairan Laut Jawa
PP KPI Ingatkan Perusahaan Pelayaran, Jangan Percaya Oknum Mengaku Pengurus Dalam Pengurusan Dokumen