SUARAKARYA.ID: Bulog NTB secara aktif tetap melakukan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) guna menjaga stabilisasi harga beras di tingkat konsumen.
"Kita terus menggelontorkan beras ke pedagang-pedagang di pasar tradisional. Berdasarkan petunjuk kantor pusat Bulog, bahwa pasokan dipastikan lancar, terutama di pasar-pasar pencatatan BPS harus diutamakan dan langsung ke pedagang-pedagang di pasar, serta lewat jaringan RPK supaya harga yang sampai di konsumen terkontrol maksimal HET Rp 9.450/kg," Kepala Bulog NTB, Abdul Muis akhir pekan lalu.
Dikatakan, pelaksanaan SPHP dilakukan pengawasan secara bersama-sama dengan Satgas Pangan Polda, Pemprov NTB dan Kabupaten/Kota. Salah satunya melalui monev gabungan untuk memastikan bahwa pedagang dapat pasokan, harga jual yang sesuai HET termasuk memasang spanduk.
Baca Juga: Buwas Menduga Mafia Beras Akibatkan Harga Beras Tinggi
Menurutnya, harga tebus di gudang Bulog bagi pedagang yang membeli dan mengambil langsung di gudang Bulog harganya Rp8.300/kg. Dengan demikian pedagang yang menjual beras Bulog harus mengikuti prosedur, memenuhi syarat dan menjual maksimal HET.
Baca Juga: Buwas: Awal Januari 2023, Bulog Telah Gelontorkan 100 Ribu Ton Beras Dipasaran ***
Artikel Terkait
Tol Laut Patimban Angkut 800 Ton Beras ke Aceh
Ketersediaan Beras Melimpah, KTNA - Perhiptani- FKP4S Tolak Impor Beras
Ribuan Jiwa Terdampak Anomali, Pemprov NTB Distribusikan Beras dan Sembako