SUARAKARYA.ID: Pemerintah secara konsisten terus meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi di Provinsi Bali, guna mengantisipasi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara pasca pandemi Covid-19.
Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan destinasi pariwisata. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan transportasi terus dilakukan baik di sektor darat, laut, dan udara. Di sektor laut, Kemenhub telah membangun tiga pelabuhan yang menghubungkan kawasan segitiga emas yaitu Pelabuhan Sanur di Sanur, Pelabuhan Penyeberangan Sampalan di Nusa Penida, dan Pelabuhan Penyeberangan Bias Munjul di Nusa Ceningan.
Di sektor udara, Bandara Ngurah Rai masih mungkin untuk dikembangkan secara signifikan. Terlebih pada tahun 2022, Bandara Ngurah Rai menjadi bandara tersibuk yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I (AP I).
Pertumbuhan penumpang pesawat udara di Bandara Ngurah Rai baik domestik maupun internasional pada tahun 2022 sebesar 12,5 juta penumpang, meningkat signifikan sebesar 231 persen dibandingkan tahun 2021 sebanyak 3,7 juta penumpang.
Melihat tren pergerakan penumpang dan pesawat yang kian meningkat, Bandara Ngurah Rai akan dikembangkan kapasitasnya menjadi 35 juta penumpang/tahun, atau mencapai 3 kali lipat dari kapasitas saat ini.
"Dengan adanya rencana maskapai Emirates yang akan mengoperasikan pesawat Wide Body Airbus A380 pada pertengahan 2023 nanti, maka perlu dilakukan peningkatan kapasitas seperti perpanjangan runway, pengembangan terminal maupun apron agar pelayanan yang diberikan semakin baik,” tutur Menhub, Rabu (18/1/2023).
Baca Juga: Indonesia Tuan Rumah Pertama Pertemuan Internasional APANPIRG/33 di Bali Pasca Pandemi
Jubir Kemenhub, Adita Irawati, menambahkan, Kemenhub terus berkomtimen untuk meningkatkan konektivitas di Provinsi Bali, dengan menghubungkan daerah sekitarnya seperti Lombok dan Banyuwangi, guna mendukung sektor pariwisata yang menjadi sektor utama pendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Bali.
“Dengan pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi secara menyeluruh di Provinsi Bali dan sekitarnya, diharapkan dapat menggeliatkan destinasi wisata yang tersebar di beberapa wilayah di Provinsi Bali dan juga destinasi wisata di daerah sekitar seperti Lombok, Banyuwangi, dan lain sebagainya,” kata Adita.
Dengan pengembangan secara menyeluruh di semua moda, dampak yang ditimbulkan akan lebih besar bagi kemajuan pariwisata, dibandingkan melakukan pembangunan bandara baru. ***
Artikel Terkait
Infrastruktur IKN Dituntut Mampu Respon Kemajuan Teknologi dan Perubahan Zaman.
Telkom Pastikan Kualitas Infrastruktur Telekomunikasi Jelang G20 Summit 2022
Puji Infrastruktur di Solo, Ridwan Kamil Beri Nilai 8,5
Peningkatan TKDN dan Industri Ramah Lingkungan Dalam Membangun Infrastruktur Berkelanjutan
Indonesia Harus Ubah Mindset Pembangunan Transportasi Publik Menjadi Modern
Menhub Nilai Penting Peran Pemda Lancarkan Pembangunan Infrastruktur Transportasi