Adi mengatakan jika Indonesia bisa memenuhi semua kebutuhan bahan baku mebel sendiri, daya saing yang dimiliki produk mebel Indonesia akan jauh lebih tinggi. Hal ini, menurutnya juga menjadi tantangan, tidak hanya pemenuhan impor saja tetapi juga mendorong kebutuhan bahan baku dari dalam negeri.
Sementara itu, Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian RI Merrijantij Punguan Pintaria, mengatakan kementerian perindustrian akan membuat pusat logistik untuk mendukung pemenuhan bahan baku lokal.
"Pusat logistik ini terpusat dan nantinya bisa dikelola konsorsium atau unit usaha atau koperasi seperti koperasi Himki. Akan kami upayakan sebagai offtaker untuk menjamin ketersediaan bahan baku," jelas Merrijantij.
Baca Juga: Bank DKI Jalin Kolaborasi Bank Pembangunan Daerah dengan Bank Maluku Malut
Adanya pusat logistik tersebut diharapkan juga bisa memangkas waktu penyediaan bahan baku. Sebab selama ini, saat PO (pesanan) datang dibutuhan waktu hingga dua bulan untuk penyediaan bahan baku.
"Pusat penyedia bahan baku bukan hanya untuk kayu tetapi juga rotan," ujarnya.
Pada acara FGD tersebut juga dihadiri Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perum Perhutani Endung Trihartaka, Ketua Tim Produk Kayu, Hutan dan Perkebunan, Direktorat Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Kemendag Merry Astrid Indiasari, Asisten Direktur Pemasaran Inhutani Ghusviar Yasman, serta Ketua Presidum Indonesia Sawmill And Wood Working Association (ISWA) Wiradadi Soeprayogo. ***
Artikel Terkait
Di Tengah Pandemi, Penjualan Tas Kristik Kayu Temanggung Terkerek 75 Persen
Industri Mebel Dan Kerajinan, Kendati Masih Eksis Tapi Tetap Terkendala Regulasi
Sandiaga Uno Dan Istri Borong Ratusan Produk Kerajinan Limbah Plastik Milik Pelaku UMKM