SUARAKARYA.ID: Pemerintah Indonesia mendorong peluang kerja sama di bidang semikonduktor, serta pengembangan investasi perusahaan Belanda di Indonesia, seperti Unilever pada sektor oleochemical di KEK Sei Mangkei, Philips pada sektor kesehatan, dan Frisian Flag untuk pembangunan pabrik Susu di Cikarang.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekonomi) Airlangga Hartarto saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte di sela-sela agenda World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022 di Davos-Swiss, Rabu (25/5/2022).
Pertemuan Menko Airlangga PM Mark Rutte digelar untuk membahas hubungan kerja sama ekonomi kedua negara. Keduanya pun berdiskusi aktif soal situasi global saat ini. "Kami juga menyampaikan harapan untuk kehadiran PM Belanda di KTT G20 di Bali, 15-16 November 2022 mendatang," ujar Menko Airlangga.
Baca Juga: AP2LI Melihat Kemendag Lakukan Verifikasi Secara Profesional Terhadap Perusahaan Penjualan Langsung
Sebagaimana diketahui, Indonesia dan Belanda memiliki MoU on Cooperation in Sustainable Production of Palm Oil (2019) dan Technical Arrangement (2020). Implementation Plan NI-SCOPS juga telah disepakati, 24 April 2020.
Perdagangan bilateral Indonesia dan Belanda selalu menunjukkan surplus bagi Indonesia. Pada 2020, nilai perdagangan bilateral tercatat mencapai US$3,92 miliar, di mana ekspor Indonesia mencapai US$3,11 miliar dan impor senilai US$804,3 juta.
Menyoal perdagangan bilateral, Belanda merupakan negara tujuan ekspor terbesar ke-11 bagi Indonesia, dengan komoditas utama, antara lain minyak kelapa sawit (14%), produk kimia (12%), kopra dan produk turunannya (6%), minyak nabati atau hewani dan produk turunannya (6%), minyak bumi (5%), cokelat, mentega, lemak dan minyak (3%), timah (3%), produk alas kaki (2%), serta asam dan produk turunannya (2%).
Baca Juga: Pengunjung CFD Di Solo Berlarian, Termakan Hoaks Menara Masjid Sriwedari Ambruk
Pada rentang 2016-2021, Belanda menjadi investor terbesar ke-5 dari total 157 negara yang berinvestasi di Indonesia, dengan nilai investasi sebesar US$9,68 miliar atau 5,43% dari total realisasi investasi asing. Investasi terbesar Belanda di Indonesia berada pada sektor listrik, gas, dan air (34%), sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi (19,2%), serta sektor pertambangan (16,7%).
Ekspansi Usaha
Lebih jauh Menko Airlangga menyampaikan reformasi regulasi terkait investasi di Indonesia. Selain itu disampaikan pula beberapa perhatian khusus terhadap dampak perekonomian akibat situasi geopolitik yang terjadi di tingkat global.
Menko Airlangga dan PM Mark Rutte juga membahas beberapa isu penting bagi kedua negara, seperti peningkatan akses pasar produk Indonesia dan kerja sama Kelapa Sawit Berkelanjutan.
Baca Juga: 16 Tim Dari 5 Negara Bersaing Rebut Juara Di Ajang 2022 PMPL SEA Championship Spring
Sementara itu PM Rutte mengungkapkan harapannya agar proses investasi untuk ekspansi usaha perusahaan-perusahaan Belanda akan semakin mudah dengan adanya reformasi struktural yang dapat meringkas waktu proses perizinan di Indonesia.
Artikel Terkait
Airlangga Dorong AMTD Group Investasi Di Jasa Keuangan Dan Sektor Riil Indonesia
Airlangga: Indonesia Di Posisi Sentral Pemulihan Ekonomi Dan Pengaturan Transisi Energi
WEFAM 2022: Menko Airlangga Jelaskan Proses Transisi Energi Yang Adil Dan Terobosan Baru Strategi Pendanaan
Dialog Ratu Maxima - Menko Airlangga Sepakat Penerapan Keuangan Inklusif Dan Digitalisasi UMKM
WEFAM 2022: Menko Airlangga Sampaikan People-First Dukung Capaian Signifikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia