SURABAYA: Secara umum kinerja premi asuransi umum dan asuransi jiwa mengalami kontraksi, termasuk di Jatim yang mengalami penurunan hingga -17,8 persen. Tapi makin pulihnya ekonomi dan program vaksinasi Covid-19 membawa angin segar bagi industry asuransi mulai tahun ini.
Menurut Direktur Pengawasan LJK Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KR 4 Mulyanto, geliat aktivitas ekonomi akan mempengaruhi naik turunnya premi asuransi yang selama ini terimbas pandemi. "Ini mempengaruhi premi-premi yang dibayarkan masyarakat,” ujarnya dalam virtual Axa Mandiri FGD Potensi dan Tantangan Bisnis Asuransi di masa pandemi, Selasa (2/3/2021).
Mulyanto meyakini, tahun ini bisnis asuransi masih memiliki prospek yang lebih baik dibanding tahun lalu. Berkaca pada kinerja awal tahun, pada Januari 2021 ini secara nasional, premi asuransi jiwa dan umum mencatatkan pertumbuhan positif.
Dia menyebut angka premi yang mencapai Rp30,35 triliun, atau naik dibanding Januari 2020 yang hanya Rp26,17 triliun.“Jika melihat kondisi capaian nasional di awal tahun ini sudah tampak positif, meskipun saat ini masih dalam pandemi," ujarnya.
Menurutnya, prospek bisnis asuransi ke depan masih dianggap menjanjikan karena setiap aktivitas manusia membutuhkan perlindungan dan proteksi. Bahkan, adanya pandemi mulai menyadarkan masyarakat untuk mulai memproteksi diri dengan ikut asuransi.
Berdasarkan data OJK Jatim hingga Februari 2021, tercatat jumlah perusahaan asuransi di Jatim mencapai 510 perusahaan termasuk perusahaan cabang. Dari jumlah itu sebanyak 336 merupakan asuransi jiwa, dan sebanyak 168 merupakan asuransi umum, serta 6 perusahaan asuransi wajib
Sementara itu, kinerja premi asuransi di Jatim sepanjang 2020 mencapai Rp17,36 triliun atau turun -18,6 persen dibandingkan dengan 2019 yang mampu mencapai Rp17,36 triliun. Premi asuransi umum pada 2020 mencapai Rp3,18 triliun atau turun -13 persen dibandingkan dengan 2019 yakni Rp3,66 triliun.
Secara total, premi asuransi jiwa maupun umum di Jatim 2020 mencapai Rp20,55 triliun atau turun -17,8 persen dibandingkan 2019 yakni Rp25 triliun.
Untuk kinerja klaim asuransi di Jatim pada 2020 tercatat mencapai Rp15,06 triliun atau turun -19,1 persen dibandingkan dengan 2019 yakni Rp18,62 triliun.