SUARAKARYA.ID: Dirjen Perhubungan Udara (Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Maria Kristi Endah Murni SH MH berharap Bandara Rokot nantinya dapat didarati pesawat komersial.
Hal itu dikemukakan Maria Kristi Endah Murni saat meninjau pembangunan Bandara Rokot didampingi Pj Bupati Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Martinus D SSos MM dan Danlanal Kepulauan Mentawai, Selasa (28/2/2023).
“Saat ini pembangunan Bandara Rokot masih dalam proses tahap penyelesaian. Semoga akhir Maret 2023 rampung,” harap Maria Kristi Endah Murni SH MH, Selasa (28/2/2023).
Saat ini Bandara Rokot untuk penerbangan perintis masih beroperasi seminggu 2 kali. Nanti kalau pembangunan rampung dan diresmikan diharapkan sudah ada pesawat komersial yang masuk.
Baca Juga: Penerbangan Perintis Program Kemenhub Terhadap 8 Kabupaten Di Papua
Bandara Rokot setelah perbaikan memiliki runway 1500 x 30 meter, sehingga nantinya mampu didarati pesawat ATR 72 dengan kapasitas penumpang sekitar 70 orang dan diharapkan penerbangan sedikitnya seminggu dua kali.
Pj Bupati Mentawai, Martinus, menyampaikan terima kasih atas kunjungan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub RI untuk melihat langsung perkembangan pembangunan Bandara Rokot
“Kita berharap pembangunan Bandara Rokot ini segera selesai dan kehadiran bandara akan berdampak secara ekonomi kepada masyarakat terutama pelaku usaha UMKM dan sektor pariwisata," kata Martinus.
Terkait dengan jadwal penerbangan pesawat, pihaknya akan membuat skema dengan pihak maskapai untuk di jajaki dalam bentuk kerja sama.
Baca Juga: Penerbangan Perintis Ke Mapenduma dan Mugi,Papua, Dihentikan Pemerintah, Alasan Keamanan
“Semoga pembangunan Bandara Rokot segera memasuki penyelesaian, sehingga dapat diresmikan dan difungsikan maksimal," harap Martinus.
Kepala Bandara Rokot, Rudi Pitoyo menuturkan, Bandara Rokot sebelumnya hanya 850 meter dan dikembangkan, sekarang panjang Runway Bandara Rokot yang baru menjadi 1500 x 30 meter.
Bandara Rokot selanjutnya bisa didarati pesawat jenis ATR 72 yang mengangkut penumpang kapasitas 70 orang. Selain itu bandara ini juga ditujukan untuk mitigasi bencana, karena wilayah tersebut merupakan rawan bencana.
Artikel Terkait
Menhub Apresiasi Kinerja Pemulihan Industri Penerbangan Nasional
Bandara dan Penerbangan Beroperasi Normal Pasca Erupsi Gunung Kerinci dan Marapi
Ditjen Hubud-Casa Australia Adakan Workshop Keselamatan Penerbangan
Kemenhub Sambut Baik Penerbangan Perdana Rute Shenzen-Denpasar
Indonesia - Guinea Jajaki Kerja Sama Penerbangan
Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi Pastikan Bandara Kertajati Siap Layani Penerbangan Haji