Penulis : Yacob Nauly
SuaraKarya.id - WAISAI: Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah (Setda) Raja Ampat, Yulianus Mambraku, secara resmi membuka kegiatan dialog budaya , di Kota Waisai, Rabu (18/11/2020) lalu.
Acara tersebut berlangsung di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu 18/11/20. Kegiatan dihadiri Narasumber dari Institut Seni Budaya Papua, Plt. Kepala BPNB Desi Polla Usmany, Asisten III, para Guru dan Tenaga Pendidikan.
Dialog budaya merupakan rangkaian kegiatan yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pelestarian Nilai Budaya. Tema yang diangkat dalam dialog yakni “Sinergi Pelestarian Tinggalan Sejarah Jalur Rempah”.
Dalam sambutannya Asisten Administrasi Umum, Yulianus Mambraku menyatakan dialog budaya sangat penting sebagai upaya membangkitkan dan mengingat nilai-nilai sejarah yang terkandung di Bumi Bahari. Salah satunya yakni pelayaran yang berhubungan dengan rempah melewati Raja Ampat.
Ia juga berharap dukungan dari seluruh stakeholder terkait untuk menggali narasi-narasi sejarah bahkan potensi kearifan lokal yang di miliki raja ampat.
Bukan tidak mungkin, ke depan raja ampat selain sebagai destinasi wisata dunia tetapi juga sebagai pusat penelitian/riset untuk berbagai kepentingan.
Selain itu, melalui forum dialog budaya juga dapat menghasilkan berbagai masukan bahkan kesepakatan. Antara lain, terkait upaya untuk memperkuat pembelajaran sejarah jalur rempah kepada para siswa di sekolah-sekolah.
Plt. Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Papua, Desi Polla Usmany menegaskan program jalur rempah merupakan program nasional yang akan diajukan ke UNESCO.
“Untuk bisa tembus ke UNESCO tentunya setiap daerah yang dilewati jalur rempah harus mengangkat seni budaya atau tinggalan apa yang dilewati oleh jalur itu.
Hal itulah yang membuat Dirjen Kebudayaan mengangkat karena ini juga bagian dari promosi daerah-daerah yang dilewati jalur itu.
“ Salah satu jalur itu melewati Raja Ampat. Ada jalur kapal-kapal itu lewat ke Asia Pasific dan sebagainya,”. Ini merupakan hal penting yang harus diinformasikan juga kepada masyarakat untuk mengetahuinya,” kata Usmany.
Jalur rempah akan dipetakan dalam peta dunia. Karena itu ia berharap dukungan Pemda dan stakeholder dalam memberikan sosialisasi jalur rempah tersebut. (Humas Raja Ampat) ***
Editor : Dwi Putro Agus Asianto